Sabtu, 24 Mei 2014

Perencanaan




Agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik dan terkoordinasi, sangat diperlukan adanya perencanaan. Sehubungan dengan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, rencana yang harus dibuat adalah rencana kegiatan operasional yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam satu periode untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.

Pengertian Perencanaan
Dalam ilmu menejemen menjelaskan bahwa salah satu fungsi pokok manajemen adalah perencanaan, dimana dalam ilmu manajemen menjelaskan bahwa fungsi pokok manajemen terdiri dari perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan.

Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai berikut :
“Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk menc“apai tujuan perusahaan secara menyeluruh.”

Definisi perencanaan tersebut menjelaskan bahwa perencanaan merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Definisi perencanaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan menggunakan beberapa aspek yakni :
  1. Penentuan tujuan yang akan dicapai.
  2. Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternatif yang dipilih.
  3. Usaha-usaha atau langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternative yang dipilih.
Selain aspek tersebut, perencanaan juga mempunyai manfaat bagi perusahaan sebagai berikut:
  1. Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan   dengan efektif dan efisien.
  2. Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut, dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin.
  3. Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan mengatasi hambatan dan ancaman.
  4. Dapat menghindari adanya kegiatan petumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

Tujuan

Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi[1] menunjukan adanya hubungan antara perencanaan dengan kinerja perusahaan.

Elemen perencanaan

Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana itu sendiri (plan).

Sasaran

Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi.[2] Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.
Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan. Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. Seringkali, atasan memberikan sasaran yang cakupannya terlalu luas seperti "tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau "kembangkan perusahaan," sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah mengintepretasi maksud sasaran itu (lihat gambar).
Pendekatan kedua disebut dengan management by objective atau MBO. Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas mereka akan meningkat. Namun ada beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO. Pertama, negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat dinamis. Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja memenuhi sasarannya tanpa memedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. Ada juga yang bilang MBO hanyalan sekedar formalitas belaka, pada akhirnya yang menentukan sasaran hanyalah manajemen puncak sendiri.

Rencana

Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame.
Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%." Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% itu. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain.
Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single use atau standing. Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja. Contohnya adalah "membangun 6 buah pabrik di China atau "mencapai penjualan 1.000.000 unit pada tahun 2006." Sedangkan standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.

Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaansumber daya dan pembentukan suatu sistem komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat.

Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya efesiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat melakukan koreksi atas penyimpangan sedini mungkin, mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul menghindari kegiatan, pertumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.

Kamis, 15 Mei 2014

The Questions Words (kata tanya)

Dalam bahasa inggris ada dua bentuk kalimat tanya yaitu kalimat tanya yang tidak menggunakan kata tanya dan kalimat tanya yang menggunakan kata tanya.
Questions Words adalah kata tanya yang digunakan untuk menanyakan sesuatu, benda, binatang, orang, keadaan, sifat, waktu, cara, dan alasan

Kata tanya yang dimaksud adalah;

Where (di/kemana) menanyakan tempat
When (kapan) menanyakan waktu
Why (mengapa) menanyakan alasan
Who (siapa) menanyakan orang
How (bagaimana) menanyakan keadaan dan cara melakukan sesuatu
What (apa) menanyakan benda, binatang, profesi, dan kegiatan
Which (yang mana) menanyakan pilihan
Whose... (...siapa) menanyakan kepunyaan/milik

Dalam membentuk kalimat tanya dengan kata tanya pada dasarnya sama dengan cara membuat kalimat tanya tanpa kata tanya, hanya saja menambahkan kata tanya di depan/di awal kalimat.
Kalimat tanya dengan kata tanya tidak dapat dijawab dengan Yes dan No

Perhatikan dua kalimat tanya berikut ini !

1. Is Ani a student ? yes, she is atau no, she isn't
Apakah ani seorang siswa ? ya atau bukan

2. What is Ani ? Ani is a student
Apa profesi Ani ? Ani seorang siswa

Keterangan
  • Pada kalimat no. 1, jawabannya menggunakan yes atau no karena kalimat tsb tidak menggunakan kata tanya. Sedangkan pada contoh no 2, tidak dijawab dengan yes maupun no karena pertanyaannya menggunakan kata tanya what
  • Pada kedua kalimat di atas kata IS di letakkan sebelum subjek kalimat. Jadi pada dararnya mempunyai cara yang sama hanya pada contoh no 2 menggunakan kata tanya what
Perhatikan juga contoh kalimat berikut ini !

Where (di/ke mana)
1. Where is mother ? Mother is in the kitchen
2. Where does father read the magazine ? He reads the magazine in the room

Jawaban dari Where pada kalimat di atas adalah in the kitchen dan in the room

When (kapan/bila)
1. When do you play tennis ? I play tennis on Sunday
2. When does Budi watch TV ? Budi watches TV in the evening

Jawaban dari when adalah on Sunday dan in the evening

Who (siapa)
1. Who is she ? She is Ani
2. Who plays tennis on Sunday ? Budi plays tennis on Sunday
3. Who is Ani helping ? Ani is helping Ana

Jawaban dari who adalah Ani, Budi, dan Ana

How (bagaimana/apa kabar)
1. How are you ? I am fine
2. How do you go to school? I go to school by city transport

Jawaban dari how adalah fine dan by city transport

How... (berapa)....(diikuti oleh kata sifat)
1. How tall are you? I am 170 cm tall
2. How old is Endah? she is 45 years old
3. How far is your house from here? it is 2 km from here
4. How deep is the river ? it is about 2 m deep
5. How long is your ruler ? it is 25 cm long

How much (berapa harga)
1. How much is the dictionary? it is Rp. 20.000,-
2. How much is the ticket? it is only Rp. 10.000,-

How much (berapa banyak) menanyakan jumlah benda yang tidak dapat dihitung
1. How much money do you have? I have Rp. 500.000,-
2. How much water do you need? I need a glass of water

How many (berapa banyak) menanyakan jumlah benda yang dapat dihitung
1. How many books do you have? I have five books
2. How many brothers do you have? I have two brothers

What (apa) menanyakan benda
1. What do you eat for breakfast? I eat egg for my breakfast

What (menanyakan pekerjaan/profesi)
1. What is your father? he is a teacher

What (menanyakan kegiatan)
1. What are you doing? I am reading today news

What .... (... apa) diikuti oleh kata benda
1. What color is your bag ? my bag is black
2. What book are you reading? I am reading English book

What time (jam berapa)

1. What time do you usually gat up? I usually get up at five

Whose....(....siapa) menanyakan kepemilikan
1. Whose dictionary is this? That is my dictionary

Which ...(...yang mana) diikuti kata benda
1. Which book do you want to buy? I want to buy the English book
2. Which lesson do you like best? I like English

Keterangan
  • Kata tanya diletakkan diawal kalimat
  • Pada contoh di atas, Is, am, are, do, does dan did diletakkan sebelum subjek kalimat. Coba bandingkan lagi dengan kalimat tanya tanpa kata tanya
  • Kalimat tanya dengan kata tanya dapat dijawab dengan singkat atau dengan lengkap. Coba Anda perhatikan lagi dua contoh pada awal pembahasan ini
Sebelum Anda mengerjakan latihan-latihan di bawah ini, diharapkan Anda untuk menghafalkan kata-kata berikut!

plane (pesawat terbang)
color (warna)
breakfast (sarapan)
bag (tas)
river (sungai)
umbrella (payung)
lesson (pelajaran)
handkerchief (sapu tangan)
shoes (sepatu)
sick (sakit)
black (hitam)
short (pendek)
old (tua)
fat (gemuk)
much (banyak)
size (ukuran)
shirt (kemeja)
egg (telur)
hungry (lapar)
tall (tinggi)
long (panjang, lama)
young (muda)
far (jauh)
many (banyak)

LATIHAN A
Pilihlah salah satu kata tanya dalam kurung sesuai dengan jawaban yang diberikan! No. 1 sebagai contoh

1. (who, what, where) is he ? Edi jawabannya Who
2. (where, when, how) is he going to Jakarta ? by plane
3. (when, how, where) do you practise tennis ? On Sunday
4. (where, what, why) is your book ? in my bag
5. (why, who, what) is he absent ? because he is sick
6. (where, what, who) is mother ? in the kitchen
7. (how, where, what) is your father ? a teacher
8. (wh en, where, why) do you live ? in Kotabumi
9. (where, why, who) is he helping you ? Anton is
10. (where, when, why) is the baby crying ? because hungry

LATIHAN B
Isilah titik-titik pada kalimat tanya di bawah ini dengan kata tanya yang tepat dengan merujuk pada kata yang dicetak tebal pada jawaban yang diberikan!

Contoh
  • ....is Ani ? she is very well
  • jawaban How is Ani ?
  1. ....is Ani ? she a student
  2. .... are you reading ? I am reading a magazine
  3. ...are you john ? I am in the sleeping room
  4. ...is coming ? Ali is
  5. ...are they going ? they are going to market
  6. ...do you go to school? I go to school by bus
  7. ...is he going to doctor? because he is not well
  8. ... is mother frying ? she frying some bananas
  9. ... did you come with? I came with Ana
  10. ... are they watching? they are watching TV now

LATIHAN C
Isilah titik-titik pada kalimat berikut dengan kata yang disediakan dibawah ini!

time, size, book, pragramme, colour
  1. What...do you like on TV? I like the news
  2. What...did you buy yesterday? I bought a dictionary yesterday
  3. What...does he usually go to school? He usually goes to school at 7
  4. What...is your T-shirt? It is no 12
  5. What...are your shoes? My shoes are black

LATIHAN D
Isilah titi-titik berikut dengan kata yang tepat

Contoh
How...are you? I am 120 cm
How tall are you?
  1. How...is she? She is 27 years
  2. How...is your dictionary? It is Rp. 50.000,-
  3. How...is from Kotabumi to Bandar Lampung? It is about 100 km
  4. How...is the swimming pool? It is 2 m
  5. How...is the street? It is 4 m
  6. How...are you? I am 170 cm
  7. How...do you run? I run 12km/hour
  8. How...is the ruler? It is 30 cm

LATIHAN E
Isilah titik-titik pada kalimat berikut ini dengan How much atau How many!

  1. .....money do you have?
  2. .....brother do you have?
  3. .....is your book?
  4. .....students are there in the classroom?
  5. .....water do you need?

LATIHAN F
isilah titik-titik pada kalimat berikut ini dengan Whose atau Which dengan merujuk pada jawaban yang dicetak tebal!
  1. .....umbrella is that? that is my umbrella
  2. .....mother is she? she is her mother
  3. .....fruit do you like very much? apple or durian? I like durian
  4. .....lesson is more difficult? English or biology? English is more difficult
  5. .....shoes are those? Those are my shoes

LATIHAN G
Buatlah kalimat tanya dari kalimat-kalimat berikut ini dengan menanyakan kata yang digarisbawahi!

Contoh : I am reading a magazine now?
Jawab : What are you reading?
  1. Mother is cooking in the kitchen
  2. Father is going to his office
  3. Mr. Joko teaches us English
  4. He lives on Jln. Jendral Sudirman no. 102 Kotabumi
  5. Martin goes to mosque on Friday
  6. I go to school at 7 every morning
  7. My mother is 46 years old
  8. She goes to school with her brother
  9. We are finishing our work
  10. Ani is watching TV now

Setelah Anda menyelesaikan latihan-latihan di atas cobalah Anda cocokkan dengan kunci jawabannya!!


Bentuk dan Penggunaan Modal Auxiliaries



Modals adalah auxiliary verbs (kata kerja bantu). Secara umum modal auxiliaries digunakan untuk mengekspresikan  sikap atau suasana hati si pembicara. Contohnya, modal auxiliaries dapat mengekspresikan bahwa si pembicara merasakan bahwa sesuatu tersebut merupakan necessary (kebutuhan), advisable (baik untuk dilakukan), permissible (diizinkan/ diperbolehkan), atau possible (mungkin untuk dilakukan).

Bentuk Modal Auxiliaries
Keterangan
Can
Could
Will
Would
May
Might
Must
Should
Shall
Ought to
Modals harus diikuti dengan kata kerja bentuk pertama (VERB 1). Tidak perlu menambahkan akhiran -s/-es walaupun Subject nya: He, She, It
Contoh:
He can fix this
She can fix this.
Pengecualian untuk modals: ought to, memang diikuti dengan infinitive “to” kemudian diikuti dengan kata kerja bentuk pertama (VERB 1).
Contoh: She ought to go to the market.
Similar Expression (Ekspresi Serupa) dari Modal Auxiliaries
Keterangan
Can = be able to do it
Will = be going to do it
Should = be supposed to do it
Should = be to do it
Must = have to do it
Must = have got to do it
Daftar disamping adalah ekspresi serupa yang memiliki makna yang sama dengan pasangan modals-nya masing-masing.
Contoh:
be able to sama dengan can
be going to sama dengan will
infinitive (to + VERB 1) digunakan pada penggunaan Ekspresi serupa dari modal auxiliaries ini.
Fungsi dan Contoh Modal Auxiliaries
Modal Auxiliaries
Fungsi
Can/ Could
(bisa/ dapat)
To ask for permission.
Contoh: Can/ Could I use your cell phone?
To express polite request.
Contoh: Could you get me some water, please?
To express ability to do something.
Contoh: I can speak English.
Will/ Would
(akan)
To express polite request.
Contoh: Will you buy me a candy, please?
To express intention.
Contoh: I will finish my work soon.
To express prediction.
Contoh: It will rain this afternoon.
Would
To express more polite request
Contoh: Would you pass the book, please?
To express probability
Contoh: That would be his brother in front of my house.
May/ Might
(boleh/ mungkin)
To express more formal permission
Contoh: May I meet your wife, sir?
To express prohibition
Contoh: You may not smoke here.
To show possibility
Contoh: She may join the English Club.
To express wish
Contoh: May God bless you all the time.
Must/ Have to
(harus/ pasti)
To talk about necessity
Contoh: I must/ have to buy some foods for breakfast.
To express obligation
Contoh: They must/ have to obey the medical rules.
To express prohibition
Contoh: You must not eat in the office.
To express conclusion
Contoh: Brian got a bad score. He must be a lazy student.
Should (seharusnya)
To express advice or suggestion
Contoh: You should go to the doctor.
Shall
(akan/ sebaiknya)
To express obligation
Contoh: The staff shall give the weather report every day.
CATATAN:
Kita tidak perlu menambahkan do atau don’t ketika menggunakan modals dalam kalimat tanya dan kalimat negatif, contohnya:
You must not talk in the exam.
Should we submit the task now?
Semoga artikel ini bisa dipahami dan membantu untuk belajar bahasa inggris, jika bermanfaat mohon di share. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam pengetikan. Dan untuk segala jenis pertanyaan, saran, dan kritik bisa dicantumkan pada kolom komentar. Terima kasih.